Selasa, 13 Desember 2016

Misteri tentang makhluk yeti dan bigfoot

Misteri tentang makhluk yeti dan bigfoot

Misteri Dunia - Selama 50 tahun terakhir ini, ada aneh yang tingginya sekitar 2,5 meter, bukan beruang atau binatang lain, tapi lebih menyerupai manusia. Makhluk ini di Tibet dikenal sebagai Yeti sementara di Amerika disebut Big Foot atau Sasquatch. Seorang redaktur dari pengalamannya ketika mengikuti kegiatan America’s Yeti Expedition. Harben mengatakan, mereka telah menemukan jejak-jejak misterius Sasquatch, yang diperkirakan dibentuk oleh makhluk seberat 80 kg. Jejak itu terbenam hampir 3 cm dalam tanah dekat sebuah sungai.

Ia sendiri setelah melihat jejak itu, mengatakan bahwa 85 % percaya bahwa makhluk itu ada. Pada tanggal 11 Juli 1972 di Luisiana, Missouri, seorang bocah melihat sendiri seekor makhluk raksasa yang mungkin merupakan si kaki besar itu. Mereka disana menyebutnya dengan Bigfoot yang misterius. Bocah yang bernama Terry Harrison itu mengatakan bahwa raksasa itu mempunyai tinggi lebih dari dua meter, berwajah bulat seperti labu dan berbulu hitam tebal. Makhluk itu memandang si bocah sambil menggeram. Bocah itu memandangnya dengan ketakutan, kemudian raksasa itu bergerak cepat, menghilang ke bukit di belakang rumahnya.

Anak laki-laki itu kemudian menghampiri kakaknya, Doris yang kemudian ia sempat melihat makhluk itu dari jendela kamar mandi. Doris mengatakan dengan pasti bahwa makhluk itu bukan seekor beruang. Edgar Harrison, ayah kedua anak itu mencoba melacaki makhluk misterius itu, yang biasa disebut Missouri Monster (momo), namun ia tidak berhasil meskipun sudah berhari-hari. Dia dan lainnya hanya mendengarkan suara makhluk itu dari kejauhan dan juga mencium bau yang disebarkannya.

Baunya lebih busuk dari kambing atau kuda, suaranya seperti suara beruang. Suatu malam ia sengaja meletakkan ini cukup tinggi untuk menjangkau ikan itu. Tapi, pada tanggal 21 Juli 1972, beberapa saat sebelum Edgar Harrison dan beberapa saksi lainnya mendengar suara makhluk itu, tampak dua benda bercahaya meluncur turun dari langit. Kedua benda itu tidak bergerak terlalu cepat, sehingga dapat terlihat jelas. Pada malam yang sama, datang laporan dari Fulton (masih negara bagian Missouri) yang mengatakan banyak orang melihat suatu benda aneh bercahaya melintas di atas King City.

Malam yang sama pula, seorang wanita muda yang sedang hamil dari Bowling Green, Missouri, mengatakan melihat dua bola api mendarat di padang rumput dekat rumahnya. Kemudian ia mencium bau yang memualkan dan bersama anggota keluarga yang lain mendengar suara geram dan pekik yang belum pernah mereka dengar sebelumnya.

Malam yang sama pula, di Missisipi River, Ellis Minor melihat sendiri makhluk raksasa misterius dengan lampu sorot yang kuat. Makhluk itu dilihatnya dekat rumahnya, dan bentuknya berbulu hitam, tapi ia tak dapat melihat mata dan wajahnya, karena begitu kena sorot makhluk itu berputar dan terbang melenyap. Sebelumnya pada tanggal 20 Juni pagi hari, seorang wanita mengaku melihat sendiri makhluk aneh bertubuh tinggi, ketika ia sedang berkendaraan dekat New Haven. Tingginya hampir tiga meter, tapi ia tak sempat melihat wajahnya karena ia segera melanjutkan perjalanan ketika makhluk itu menyingkir jauh.

Sekarang timbul pertanyaan. Apakah bola-bola api yang turun itu UFO? Apakah bola-bola api itu mirip manusia? Apakah makhluk raksasa di berbagai penjuru dunia itu merupakan hewan atau makhluk dari ruang angkasa? Sekarang kita kembali pada masalah Yeti. Yeti atau manusia salju yang buruk rupa itu adalah nama pemberian dari sebuah legendari ciptaan pegunungan Himalaya. Yeti ini menjadi semacam ilmu pengetahuan di Rusia, Cina dan Mongolia. Yeti si manusia salju yang buruk rupa ini dikatakan sering terlihat di daerah Tibet, Nepal dan Bhutan. Saat ini Yeti sering disamakan dengan beruang gunung atau binatang gunung lainnya, padahal Yeti adalah hampir sama dengan makhluk raksasa yang sudah disebut pertama kali tadi.

Awal April 2001, ilmuwan Inggris mengeluarkan pengumuman penting. Setelah mempelajari DNA yang berasal dari rambut seekor (seorang?) Yeti, para ilmuwan tidak berhasil mengidentifikasi apakah mahluk ini berasal dari salah satu hewan yang dikenal sejauh ini. Penemuan yang mengejutkan ini adalah puncak dari dugaan bahwa manusia sebenarnya ‘berbagi’ hidup di bumi dengan mahluk yang masih belum bisa ditentukan asal usulnya. Keberadaan Yeti sudah dikenal oleh warga setempat selama beberapa abad.

Laporan resmi pertama adalah dari seorang warga Barat tahun 1925 ketika NA Tombazi, seorang fotografer asal Yunani, ikut dalam ekspedisi geologi Inggris. Ia melihat mahluk ini dari jarak 1.000 kaki atau 300 meter. Walaupun dia tidak berhasil mendapatkan foto Yetin, dirinya dan anggota ekspedisi lainnya menemukan jejak. Selama beberapa tahun banyak kisah-kisah mengenai Yeti dan di Barat dikenal sebagai “The Abominable Snowman.” Potongan rambut yang dikaji oleh ilmuwan Inggris itu ditemukan di sebuah lubang di pohon cedar di Kerajaan Bhutan, sebuah negara kecil di bagian timur Himalaya. 

Mahluk tinggi dan berbulu ini diyakini oleh warga setempat tinggal di hutan-hutan dan pegunungan Bhutan di mana ia dipanggil sebagai Migyur. Ilmuwan Inggris dibawa ke pohon ini oleh Sonam Dhendup, pemburu Yeti kerajaan tersebut. Warga setempat menemukan potongan kulit misterius di sebuah lubang di pohon tersebut, yang oleh mereka diduga sebagai tempat tinggal mahluk itu. Setelah menyelidiki kawasan itu dengan seksama, ilmuwan Inggris itu menemukan jejak kaki yang baru yang baru berusia beberapa jam. Di dalam kayu itu, mereka menemukan bekasbekas cakar dan menemukan beberapa helai rambut.

Beberapa dari rambut itu dibawa kembali ke Inggris untuk menjalani uji DNA. Bryan Sykes, profesir Genetika Manusia dari Oxford Institute of Molecular Medicine dan salah satu pakar dunia mengenai analisa DNA mengkai rambut itu. “Kami menemukan sejumlah DNA di dalamnya,” ujarnya, “tapi kami tidak tahu apa itu. Itu bukan manusia, dan juga bukan mahluk yang selama ini bisa kita identifikasi. Ini suatu misteri dan saya tidak pernah menganggap ini selamanya akan menjadi misteri.

Kami tidak pernah menemukan DNA yang tidak bisa kami identifikasi.” Jadi tes DNA ini membuktikan bahwa ada mahluk yang belum dikenal berkeliaran di salah satu tempat di bumi ini. Mahluk jenis apa itu belum diketahui, tapi jika melihat jejak kaki dan kesaksian orang-orang yang pernah melhatnya, dugaan bahwa mahluk itu sejenis monyet semakin mengental. Bagaimanapun juga hasil penelitian DNA ini mendorong untuk dilakukannya ekspedisi baru dalam mengungkap misteri Yeti.


SHARE THIS

0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.