Sabtu, 03 Desember 2016

Mistis, Larangan Memadu Kasih di Air Terjun Nglirip, Tuban

Mistis, Larangan Memadu Kasih di Air Terjun Nglirip, Tuban

Ada sebab tersendiri mengapa terdapat larangan bermadu kasih di air terjun Nglirip, Tuban
Misteri Dunia - Air terjun Nglirip merupakan salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi masyarakat, baik wisatawan lokal maupun nonlokal. Lokasinya berada di Dusun Jojogan, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Dari pusat kota berjarak kurang lebih 35 km. Aksesnya pun tak rumit.

Air terjun ini sangat cantik dan memesona dengan airnya yang berwarna hijau toska. Ketinggiannya mencapai 40 meter yang bersumber dari Hutan Karawak. Rimbunnya pepohonan di sekitar air terjun juga menambah daya pesona tersendiri. Selain itu, di sekitar lokasi terdapat gardu pandang juga beberapa warung kayu yang menjual makanan maupun minuman.

Mitos yang dipercaya secara turun temurun mengenai air terjun ini, berawal dari adanya seorang gadis desa yang berparas cantik. Salah satu adipati tuban (sebelum zaman Majapahit) terpikat dan segera meminangnya. Dari hasil pernikahan, mereka dikaruniai seorang anak lelaki yang diberi nama Joko Lelono.

Setelah dewasa anak tersebut memiliki seorang kekasih yang berasal dari kaum miskin. Mendengar hal tersebut, orang tuanya menentang. Akibatnya Joko Lelono pergi meninggalkan  rumah  tanpa pamit. Konon  ia meninggal di tangan prajurit yang diperintahkan oleh ayahnya.

Gadis miskin itu pun lantas pergi ke sebuah gua yang terdapat di sekitar air tejun ngelirip untuk bertapa. Ia merasa patah  hati dan mengisolasi dirinya sendiri, tak seorang pun ingin dijumpai. Masyarakat sekitar percaya jika saat ini, sesekali putri nglirip muncul untuk mengambil air yang terdapat di air terjun ngelirip. Akibatnya hingga kini, mitos yang berkembang ialah  larangan orang pacaran untuk berkunjung ke Air Terjun Ngelirip, sebab Putri Nglirip tidak menyukai orang memadu kasih, melainkan telah bersuami istri. Tak hayal jika berpacaran maka pasangan tersebut akan putus setelah 40 hari berkunjung ke tempat itu.


SHARE THIS

0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.