Senin, 08 April 2019

Misteri Dibalik Sengketa Rumah Perum Rinjani

                     INFORMASI UNIK :  Misteri Dibalik Sengketa Rumah Perum Rinjani 


Dari sekian cerita hunian berhantu di kawasan Jawa Timur, pastilah kebanyakan selalu merujuk pada kediaman Hantu Darmo di Surabaya. Saking tenarnya, beberapa lokasi lain pun tertutup. Padahal, ada tandingan keseraman yang seangker rumah Darmo itu. Tepatnya perum Rinjani, Malang. Kemegahan bangunan bedesain ala Eropa. Dibalik keindahan perum rinjani ini menyimpan berbagai macam penampakan. Noni Belanda yang paling sering muncul dari balik jendela. Sosok menakutkan tersebut sampai saat ini kerap menghantui orang yang melewati kediaman tua itu.

Lokasi Rinjani

Hunian megah nan mewah berlokasi pada jalan Rinjani No. 14 tersebut nampak lebih lusuh. Pasalnya, tumbuhan ilalang sudah sempat meninggi. Apalagi, catnya sudah mulai pudar dengan beberapa bagian bangunan yang rusak. Kisah mistis dari rumah dari wilayah administratif kelurahan Oro-oro Dowo, Klojen ini sudah beberapa kali masuk media cetak maupun elektronik. Setiap kisah baik penampakan maupun suara mistis selalu menambah kengerian dari area tersebut.

Menurut berbagai sumber, dibalik kemegahan perum rinjani terdapat penampakan noni Belanda. Hal ini sepertinya tidak jauh berbeda dengan gaya arsitekturnya. Kondonium tersebut konon mendatangkan berbagai macam perabot dari Eropa. Kalau lebih jelasnya, bentuk kediaman tersebut seperti kisah film Amitvile asal Amerika. Setiap kali orang melihat noni Belanda, ia selalu berada di atap atau dibalik jendela. View jendela tersebut berhadapan langsung ke jalan raya dan hal itu semakin menambah kejelasan kala si noni itu menampakkan diri.

Keluarga Belanda

Sampai saat ini, belum diketahui asal muasal dibalik sosok noni di perum rinjani. Beberapa hanya menduga bahwa dia adalah wanita yang pernah menghuni rumah tersebut atau makhluk astral yang menyerupai wanita barat. Kisah lain pun dituturkan saat seseorang pernah melihat meneer Belanda duduk di teras. Dia bersantai manakala senja hampir menjadi petang. Dan, anak-anak dari dunia lain pun sempat menampakkan diri dengan cara bermain di halaman rumah itu. Nuansa mencekam sempat menaikkan bulu kuduk saat pertama kali memasuki halaman, sumur tua telah menyambut kita.

Saat melihat rumah tersebut, sebaiknya para pengunjung tidak terlalu jumawa atau mencoba ingin mengetes keangkerannya. Pasalnya, seorang mahasiswa baru di kota apel itu pernah mencoba menjajal. Dia pun melihat noni Belanda dengan tatapan memperihatikan dan wajah “mengerikan”. Di sisi lain, mengagumi arsitektur lebih banyak disarankan. Mengingat, para pemerhati bangunan tua sempat memberanikan diri untuk merawat ala kadarnya lokasi itu. Alhasil, siang atau pun malam, pengunjung selalu antusias untuk berkunjung.

Pemilik Sah

Terlepas dari hal itu, dibalik cerita angker perum rinjani juga menyimpan intrik harta warisan. Diketahui bahwa pemilik bangunan tersebut adalah orang keturunan Tionghoa. Setelah meninggal pada tahun 1986, kepemilikan rumah tersebut diberikan kepada anaknya. Dengan lahan 1.264 meteer, ternyata ada yang mengakui bahwa kediaman itu telah dihibahkan kepada sang teman sebelum meninggal dunia. Akhirnya, rumah ini kini menjadi pertikaian antara generasi penerus dan sahabatnya. Permasalahan ini semakin pelik, saat hunian tersebut ditaksir mencapai Rp 10 Milyar. Lokasi yang strategis tentunya akan mendatangkan laba banyak.

Dibalik keindahan perum rinjani yang angker tersebut, sepatutnya pemerintah daerah mampu menjadi jembatan atau mediator antara para tergugat. Mengingat, bangunan bergaya kuno tersebut sudah sangat jarang ditemukan. Apabila dirawat dengan baik, lokasi tersebut dapat dijadikan suatu destinasi. Tentunya, perjanjian hitam-atas-putih perlu dilakukan antara pemerintah daerah dan pemilik sah.













SHARE THIS

0 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.